Cyber Media
Call Warta: 2981039
Masa kecil merupakan masa paling membahagiakan bagi semua orang. Bermain, tertawa dan bercanda bersama teman-teman. Banyak permainan yang dimainkan semasa kecil, salah satunya permainan tradisional.
Sebanyak 44,56% responden WU dari arek-arek Ubaya mengaku pernah bermain benteng-bentengan. “Waktu dulu main benteng-bentengan sampai diludahi karena nggak ketangkep-ketangkep saat dikejar,” ujar Dewi dari FH sembari tertawa. Sementara itu, 17,1% responden memilih permainan kelereng. ”Saking seringnya menang, jadi punya banyak kelereng. Sampai aku bagi-bagi ke teman yang tidak punya kelereng,” ujar Vian asal FT.
14,51% responden mengaku bermain bola bekel. “Dulu aku pernah main bekel sampai dapat 10 biji,” beber Evelyn, mahasisiwi FP. Lain lagi, Irene asal FBE mewakili 12,95% responden. Ia mengungkapkan pengalamannya bermain dakon. Aku mainnya sering curang tapi nggak ketahuan. Sisanya, 10,88% responden lainnya menyukai permainan lompat tali. “Dari lompat tali, aku jadi bisa salto,” ujar Ayu asal Poltek.
Ketika ditanya pengalaman menarik sewaktu bermain permainan tradisional. “Sewaktu main benteng-bentengan, sampai kejar-kejaran masuk toilet umum,” ungkap Azhar, mahasiswa FBE. Terkadang, bermainnya sampai tidak melihat waktu, hujan pun masih dilanjutkan. Hal inilah yang membuat Andri, FTB bermain benteng-bentengan sampai masuk angin. “Mainnya sampai keringatan, nggak boleh masuk kelas deh sama guru,” tutur Margaret dari FT
Dari FH, Jennifer juga ingin berbagi pengalaman. “Main kelerengnya di atas selimut dan dibuat berlekuk-lekuk, jadi susah bermainnya,” paparnya. Liza asal FT punya pendapat sendiri. Uang jajannya sampai habis buat beli kelereng, ibu jadi marah. “Kalau kalah bermain, biasanya dikasi bedak pipinya,” ucap Monica dari FBE. (art)