Cyber Media
Call Warta: 2981039
Backpaking bisa menjadi alternatif mahasiswa, penghobi travelling. Dengan biaya tidak besar, cukup membawa barang ringkas. Dyah Ayuning Tyas, mahasiswi FH telah membuktikannya. Biasanya, ia melakukan backpaking bersama enam temannya, yakni Dila, Kristi, Bulan, Piqy, Wardah. ”Menyenangkan sekali kalau pergi bareng teman rame-rame,” serunya.
Dari pengalamannya selama ini travelling, dirinya ingin berbagi kiat-kiat juga tips backpaking. Cari info sebanyak-banyaknya tentang tempat wisata tujuan. Bisa dari website atau teman. ”Biar tujuannya jelas dan nggak nyasar,” tutur angkatan 2008. Usahakan berangkat pada malam hari. Lalu, pilihlah tempat penginapan yang dekat dengan tempat wisata.
Selain itu, harus pandai menawarnya bila membeli barang. Makan pun harus tanya harganya dulu. Kita harus mengisi tas dengan barang seperlunya saja. Juga bawa bekal, seperti roti dan snack juga obat pribadi. ”Jangan pakai perhiasan berlebih, menghindari hal tidak diinginkan,” tegas asli Tuban ini.
Transportasinya, pilih yang paling murah. Naik kereta api, bis, ojek, atau menyewa motor harian. ”Dulu ke Jogjakarta, cuman habis Rp300.000,- per orang selama lima hari. Sudah termasuk makan, tiket kereta pulang-pergi dan penginapan,” jelas penghobi renang.
Selama backpaking, Dyah mengaku mendapat banyak pengalaman dan lebih mengenal karakter teman-temannya. ”Terpenting, janganlah malu bertanya kalau tidak mengerti,” pungkasnya. Ia juga mempunyai angan-angan besar berkeliling Indonesia. ”Next trip, rencanaku ke Lombok,” tutupnya(art)