Cyber Media
Call Warta: 2981039
Angin topan, badai, dan sebagainya sekilas terlihat mengganggu kehidupan kita. Namun, siapa sangka angin menyimpan potensi cukup besar sebagai energi terbarukan. Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan menyimpan potensi yang besar sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
World Wind Energy Association (WWEA) memaparkan sampai tahun 2007 energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93,85 GigaWatts dan menghasilkan 1% dari total kelistrikan secara global. Sementara itu, pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin mencapai GigaWatt.
Angin sendiri sebenarnya terbagi menjadi 12 kelas dimana angin diklasifikasikan berdasarkan kecepatannya. Penggunaan kelas angin tiga hingga delapan adalah yang paling direkomendasikan untuk aplikasi listrik tenaga angin. Dimana angin kelas tiga sebagai batas minimum dan angin kelas delapan adalah batas maksimum yang dapat diaplikasikan sebagai energi listrik.
Untuk memanfaatkan energi angin tersebut, maka dibutuhkan turbin angin. Turbin tersebut memiliki prinsip kerja yang berkebalikan dari kipas angin. Angin pisau pada turbin tersebut berputar pada suatu poros yang terhubung ke generator untuk mengubah energi kinetik untuk memutar baling-baling menjadi energi listrik.
Penerapan dari energi angin ini dapat dilihat pada karya Fauzi Soelaiman dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dimana ia membuat kincir angin jalan tol, lampu billboard media iklan, dan pemasangan pada menara. Kincir angin ini dibuat untuk menerangi jalan dan papan reklame serta untuk membantu penerangan pada daerah-daerah terpencil yang kekurangan pasokan listrik.
Kedepannya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan prospek pengempangan energi angin yang menjanjikan. Banyaknya potensi angin yang melimpah di daerah pesisir memungkinkan energi listrik yang dihasilkan dapat mancapa 250 MegaWatt pada tahun 2025. Sehingga tak heran banyak ilmuwan Indonesia berusaha mengembangkan pemakaian energi angin ini. (nsy,bbs)