Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tahun 2012 lalu, penghargaan INDONESIAN GREEN AWARD untuk kategori Green Campus sempat diraih Ubaya. Itu berarti, Ubaya diakui sebagai kampus yang peduli dan tentunya ramah lingkungan. Mau bukti lain? Sempatkanlah berjalan-jalan sejenak ke kampus III kita di Trawas, Mojokerto. Di sana terdapat salah satu alat untuk menghasilkan energi terbarukan yakni solar panel. Solar panel ini dapat menghasilkan energi listrik hingga kurang lebih 800 watt. Selain itu, ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikembangkan di air danau meskipun belum dijalankan. Nah, apa dan siapa saja yang mendalangi terciptanya alat-alat penghasil energi ramah lingkungan tersebut?
Pelajari, Teliti, dan Kembangkan Energi Alternatif sebagai Pengganti Energi Fosil
Pusat Studi Energi Terbarukan atau biasa disingkat PSET adalah jawabannya. PSET bertugas mempelajari, meneliti dan mengembangkan energi alternatif dari alam sebagai pengganti energi fosil. Dengan menggunakan energi yang alami, maka energi terbarukan ini akan ramah lingkungan dan bisa didapatkan terus-menerus.
Pada awalnya, PSET didirikan atas dasar isu nasional tentang permasalahan ketersediaan energi serta dampaknya pada lingkungan. Pasalnya, energi yang sering kita pakai untuk kebutuhan sehari-hari antara lain minyak, gas, batu bara, dan masih banyak lainnya memerlukan waktu yang lama untuk regenerasi dan suatu saat pasti akan habis. Ditambah dengan dampaknya yang merugikan manusia karena akan menimbulkan polusi dan global warming. Oleh karena itu, Ubaya yang merupakan bagian dari masyarakat nasional dan internasional ingin berkontribusi dan ikut terlibat dalam mengembangkan energi terbarukan ini.
Siapa Saja Bisa Bergabung dengan PSET!
Sejak akhir tahun 2011, PSET resmi dibuka dan dalam waktu kurang dari dua tahun telah menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah serta universitas lain dari dalam maupun luar negeri. Dalarna University di Swedia adalah salah satunya. Secara rutin diadakan pertukaran dosen serta pelajar untuk saling mempelajari energi terbarukan di negara satu sama lain.
Namun siapa bilang PSET hanya diperuntukkan untuk bidang tertentu saja? Selama ini kebanyakan dari kita pasti berpikir bahwa PSET hanya dapat digunakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik maupun Teknobiologi saja. Nampaknya anggapan itu salah, karena faktanya hampir semua bidang ilmu terkait dengan energi. Sehingga tak heran apabila PSET ingin ‘merangkul’ semua kalangan dari berbagai ilmu untuk bergabung.
“Jika ditilik dari bidang industri, tidak mungkin industri tidak butuh energi. Dari sisi hukum apabila harga energi naik seperti bensin pasti orang hukum yang protes, juga dapat dilihat dari dampak psikologis masyarakat sampai pada sisi ekonomi pula,” ujar Elieser Tarigan SSi M Eng PhD selaku Ketua PSET.
Karena itu PSET membuka pintu lebar untuk setiap civitas akademika yang memiliki ketertarikan di bidang energi terbarukan seperti mahasiswa, dosen, dan karyawan. Tidak hanya terbatas untuk internal saja, tetapi untuk kalangan eksternal seperti pemerintah, perusahaan hingga internasional seperti kerjasama dengan institusi pendidikan yang memiliki ketertarikan yang sama di bidang energi alternatif juga.
“Banyak mahasiswa yang terlibat dalam PSET sendiri dan kebanyakan mereka tergabung dalam D’Young Green. Selain itu kami juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam negeri seperti Badan Standarisasi Nasional serta institusi luar negeri dari Jerman, Singapura, Cina, Dalarna University di Swedia, dan sebagainya.” jelasnya.
Sesuai dengan Tri Dharma
Menurut dosen pengajar Fisika dan Energi Alternatif ini, manfaat dari PSET sendiri sesuai dengan fungsi Perguruan Tinggi yaitu Tri Dharma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Dari segi pendidikan, PSET memiliki manfaat dalam pengembangan kurikulum Fisika dan Energi Alternatif yang diadakan di Fakultas Teknik serta modul-modul pembelajaran.
Sedangkan dari segi penelitian, PSET memiliki manfaat dalam pengadaan penelitian yang turut didanai dari pihak luar termasuk seperti Pusat Studi Pengembangan Listrik Tenaga Matahari di perumahan dan perkotaan. Sumber energi yang dipelajari serta diteliti dalam PSET sendiri terdiri dari energi matahari yang dapat dibagi menjadi energi panas dan energi listrik, energi air, energi angin serta biomassa.
“PSET juga memiliki sumbangsih dalam pengabdian pada masyarakat seperti berperan dalam penyuluhan pemanfaatan energi terbarukan bagi masyarakat desa, pengenalan energi terbarukan bagi siswa-siswa dasar. Jadi PSET ini sebagai sumber pengetahuan dan pengajaran juga.” tukas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Ubaya ini.
Kedepannya, PSET memiliki rencana untuk mengembangkan kurikulum dari segi pengajar dan buku serta penelitian. Tak luput PSET juga berencana mensosialisasikan apa yang Ubaya dapat lakukan ke masyarakat sebagai bentuk pengabdian. Hmm, bukan tidak mungkin jika nantinya bahan bakar pengganti BBM bisa tercipta dari sini kan? (nsy, gk)