Cyber Media
Call Warta: 2981039
Berdiri sebagai lembaga pendidikan rupanya membuat Ubaya bekerja keras dalam menciptakan lulusan yang berkualitas dan berkompeten dalam segala hal di mata masyarakat. Banyak cara yang dilakukan Ubaya agar para lulusan dapat memberikan manfaat dengan ilmu yang dimiliki baik bagi kehidupan sosialnya maupun perusahaan tempat mereka bekerja nantinya.
Hal ini ternyata juga dilakukan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Berbagai persiapan dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa mulai dari awal PKMB (Program Kebersamaan Mahasiswa Baru) hingga pertengahan masa perkuliahan sebelum menjadi lulusan yang berkualitas. Tidak hanya sekedar softskill dan hardskill saja yang menjadi kriteria lulusan Unair, tetapi akhlak dan moralitas juga harus dimiliki.
Excellence with morality adalah nilai dasar yang harus dimiliki setiap lulusan sebelum akhirnya mereka terjun ke tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya sekedar menjadi lulusan yang dicari perusahaan, mereka harus bermanfaat bagi peradaban manusia atau sosial sekitarnya. Terbukti saat mereka terjun secara langsung dalam membantu korban bencana alam melalui ilmu yang mereka miliki, seperti tenaga kesehatan, psikolog, maupun obat-obat dari farmasi.
Tentu saja dalam menciptakan lulusan yang apik, PTN yang berdiri pada 10 November 1954 ini memiliki beberapa kendala. “Mengontrol alumni yang telah lama melepas almamater dan sudah menyebar satu dengan yang lain menjadi kendala bagi Unair, kita tidak bisa memonitoring seluruh alumni secara terus menerus,” tutur Dr M G Bagus Ani Putra Psi selaku Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair. Tetapi Unair juga telah berusaha dengan baik dalam mencetak lulusan. Saat pertemuan IKAUnair, Rektor selalu menyempatkan untuk hadir dan memberikan pengarahan tentang excellence with morality.
Ada beberapa hal yang beliau ungkapkan untuk menunjang proses pembentukan kualitas lulusan, seperti adanya cyber campus untuk melihat KHS dan bimbingan secara online, faktor pendidikan yang harus disertai dengan penjaminan mutu dan sertifikasi ISO serta hasil riset dari Badan Pemringkatan Nasional yang diimbangi dengan jurnal. Selain itu, elemen masyarakat, baik birokrasi, pemerintah dan perusahaan harus saling bersinergi.
Faktor pendukung lainnya terletak pada kurikulum yang berbasis softskill, Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan, adanya relasi dengan pihak luar serta banyaknya dana beasiswa yang diberikan Unair untuk mahasiswa. Dengan adanya beasiswa, lembaga pendidikan negeri ini mengharapkan agar mahasiswa lebih fokus pada kuliah tanpa memikirkan dana.
“Jadi apapun mereka setelah menjadi lulusan nanti, yang terpenting harus memiliki jiwa excellent with morality, karena ilmu yang diterapkan harus didasari dengan moral agama,” ungkapnya. Beliau juga berharap para alumni dapat memberi manfaat bagi masyarakat. (cyn, zah)