Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bukanlah hal yang mudah untuk memberi opini atas kualitas lulusan universitas. Tantangan yang dihadapi oleh setiap universitas adalah membangun “roh” dari lembaga pendidikan tinggi yang diharapkan menjadi agent of change. “Proses yang tepat untuk membangun kualitas lulusan yaitu dengan menanamkan dan membenamkan melalui kultur perubahan, kultur pembaharuan dan kultur pengembangan,” ungkap Drs Kresnayana Yahya MSc, pengajar MKU di Ubaya.
Saat ini sebagian besar intelektual Indonesia dipenuhi oleh citra dan anggapan yang terlalu biasa dan tidak punya kehebatan karena ekspektasi dan harapan yang salah dari masyarakat. Padahal Intelektual sejati adalah mereka yang mampu melakukan penyebaran bibit kebaikan dan kebenaran tanpa harus di elu-elukan seperti bintang.
Lulusan universitas yang berkualitas tercermin pada mereka yang berkarya lewat ilmu pengetahuan, dunia bisnis dan rekayasa sosial melalui karya, pikiran, tindakan dan keteladanan hidupnya. Tidak ada ukuran hebat, tidak perlu IP yang tinggi dan tidak ditunjukkan dengan hasil materi yang berkelimpahan. Tetapi silent influence yang meracuni dan telah berwujud karya dalam bentuk perilaku dan motivasi berprestasi dalam beragam bidang akan menjadi bukti karya yang tidak sia-sia. Mereka yang secara gigih menanamkan nilai-nilai dan menularkan cara pandang yang membawa kedamaian untuk kesejahteraan inilah yang menjadi tonggak sejarah yang nantinya diakui sebagai penyulut obor pembaharuan.
“Bagi mahasiswa, jangan belajar untuk lulus saja! Tapi belajarlah dan upayakan belajar untuk hidup berkemenangan,” pesan lelaki berkacamata ini. Artinya, temukan bekal untuk menemukan peran utama dalam kehidupan, maka hidup dalam kampus akan bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan di masa depan. “Mari kita sepakati gagasan keberhasilan itu bukan dari sisi materi dan ketenaran saja, tapi karya pikir yang mampu membawa perubahan dan pembaharuan akan menjadikan Ubaya tempat bermakna dalam kehidupan,” tutupnya dengan bijak. (inz)