Cyber Media
Call Warta: 2981039
Kuliah di luar negeri bisa jadi impian banyak orang, apalagi jika mendapat gelar ganda alias dual degree. Dual degree sendiri memungkinkan mahasiswanya untuk mendapatkan dua gelar sekaligus dalam sekali masa studi. Biasanya, suatu perguruan tinggi akan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain di luar negeri yang reputasinya tentu sudah diakui. Gelar mahasiswa dual degree otomatis diperoleh dari perguruan tinggi asal dan perguruan tinggi yang dipilih sebagai mitra.
Program dual degree sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak tahun 1997. Program ini terselenggara sebagai tindak lanjut untuk menanggapi tingginya minat orang Indonesia berkuliah di luar negeri. Namun terkadang impian melanjutkan bangku kuliah di negeri orang tersandung masalah biaya. Dengan adanya program dual degree ini, biaya pendidikan bisa lebih ditekan. Uniknya, separuh dari kuliah kita dilaksanakan di negeri asal, sedangkan separuh lainnya di luar negeri.
Bagi mahasiswa yang berminat biasanya harus mengikuti serangkaian tes, termasuk diantaranya TOEFL atau IELTS. Kedua tes tersebut memang dijadikan tolak ukur kemampuan bahasa asing kita, terlebih bahasa Inggris. Jika bahasa Inggris saja tidak cas cis cus, bagaimana mau kuliah di negeri orang?
Masalah lain memang masih seputar biaya. Meskipun tak semahal bila kuliah di luar negeri secara full, tentunya biaya kuliah dual degree juga tak lebih murah dari kuliah S1. Jika dari awal sudah tidak sreg dengan biaya yang ditawarkan, lebih baik memilih kuliah di dalam negeri saja karena akan sayang jika mandeg di tengah jalan. Toh tidak sedikit universitas berkualitas di Indonesia. Betul tidak? (tif, bbs)