Cyber Media
Call Warta: 2981039
Pendirian IAS di Ubaya memang memudahkan mahasiswa S1 dalam pengurusan administrasinya. Namun, bagaimana pandangan mahasiswa Politeknik Ubaya mengenai pendirian IAS tersebut? “Hal ini tentu saja sangat membantu mahasiswa, khususnya mahasiswa S1 karena tidak perlu repot-repot lagi ke Poltek Ubaya hanya untuk mengurus administrasi,” tutur Novia Indah Pratiwi.
Namun sebagai mahasiswa Politeknik, Novia berharap fasilitas IAS juga diadakan di kampus yang terletak di daerah Ngagel itu. “Sampai sekarang untuk mengurus administrasi, kita masih harus berpindah-pindah tempat. Contohnya saja waktu pergantian semester, kita harus meminta print out bukti pembayaran studi di ruang administrasi dulu, baru bisa mengambil KHS di TU. Hal ini tidak efektif jika dibandingkan dengan IAS yang sistem pelayanannya terpusat hanya satu lokasi,” papar mahasiswi prodi akutansi.
Tak hanya itu, Novi juga menceritakan mengenai temannya yang harus mondar-mandir Tenggilis-Ngagel cuma untuk mengurus beasiswa. “Waktu itu temanku mau mengurus beasiswa aktivis, jadi harus nge-print surat tugas di Adpelkam. Kan kasihan kalau mesti mondar-mandir cuma untuk ngurus surat tugas. Kalau mahasiswa S1 dipermudah, kenapa mahasiwa poltek ga?” eluhnya.
Novi berharap dengan fasilitas baru ini, sebaiknya mahasiwa S1 lebih memanfaatkan IAS ini. “Semoga IAS bisa lebih berkembang dan tetap efektif dalam melayani lingkungan internal maupun eksternal Ubaya. Kalau bisa sih di Poltek juga ada,” tutupnya sambil tertawa. (az/wu)