Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bagi mahasiswa yang sering berkunjung ke perpustakaan, pasti sudah tidak asing dengan adanya desain baru yang tampak begitu pintu dibuka. Sosok baru tersebut adalah Integrated Administration Services atau biasa disingkat IAS. IAS sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai sub sistem yang ada di Ubaya.
Berbeda dengan tempat yang lainnya, desain ruangan IAS didesain sedemikian rupa untuk kenyamanan customer. “Desainnya bagus, untuk anak muda warnanya atraktif,” ucap Guguh Sujatmiko ST, Dosen DMP.
Meski desain dan warnanya bagus, namun pria ramah tersebut menyayangkan tempat duduk yang dibuat melingkar. Hal tersebut kurang mengakomodasi untuk grup. “Kalau kerja kelompok duduknya melingkar saling membelakangi, saya rasa kurang pas,” tuturnya. Akan tetapi jika digunakan dalam konteks perpustakaan yang membutuhkan privasi, desain tersebut sudah tepat.
Disamping masalah tempat duduk, dosen yang hobi mendesain sepeda ini juga menyarankan adanya tema untuk desain IAS agar mahasiswa tidak jenuh melihat desain yang monoton. “Misalnya bulan Februari temanya valentine, atau yang lainnya tergantung kreativitas,” jelasnya. Pemenang desain sepeda dalam Polygon Bike Design Competition 2011 ini menambahkan perlunya properti untuk akomodasi tema yang ada, misalnya dengan panel. “Penataan interior kalau bisa sinergi dengan momen yang anak muda,” ujar pria berkacamata tersebut.
Penggabungan berbagai sub sistem yang dilakukan dirasa cukup efektif. Selain menarik mahasiswa untuk datang ke perpustakaan, mahasiswa tidak perlu repot-repot berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mengurus keperluannya. “Istilahnya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui,” tambahnya.
Bagaimana dengan antrian yang biasa terlihat? Untuk memanfaatkan waiting time, ayah satu anak ini setuju seandainya disiapkan bacaan-bacaan ringan yang menarik. “Orang antri itu pasti jenuh, antisipasinya bisa dengan menyediakan bacaan ringan,” tutupnya. (tif/wu)