Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bila kalian lihat banyaknya model tas yang terpajang di etalase mall, atau semakin berkembangnya fungsi dan bentuk televisi, itulah tanda-tandanya apabila semakin meningkatnya kebutuhan pasar akan jurusan desain produk maupun fashion. “Sekarang banyak konsumen melihat rupa, bukan hanya fungsi,” Kata Guguh Sujatmiko ST.
Semakin ketatnya iklim kompetisi pemasaran kreatif, berkembangnya teknologi juga dapat membantu seseorang untuk dapat melakukan pemasaran kreatif dari produk yang dihasilkan secara mandiri. “Fakultas ini tak hanya mempelajari desain keindahan yang dibutuhkan masyrakat, tetapi juga mengenai bagaimana cara memasarkannya,” jelas dosen penghobi nyanyi ini. Beliau juga menjelaskan perbedaan FIK dengan fakultas Desain di universitas lain. “Karena FIK ini menjawab masalah manajemen produk dan gaya hidup yang tidak dimiliki jurusan desain dari universitas lain.”
Fakultas Industri kreatif ini terdapat dua jurusan didalamnya, yaitu DMP(Desain dan Manajemen produk) dan Desain Fashion dan product lifestyle. “Program kekhususan Desain dan Manajemen Produk, lebih kearah pembuatan produk yang digunakan langsung oleh manusia seperti lampu hias, sepeda, mobil, televisi, handphone, dsb. Sedangkan Program Kekhususan Desain Fashion dan Produk Lifestyle yang menekankan pada produk yang digunakan melekat pada tubuh manusia seperti baju, topi, sepatu, jam tangan, kacamata, dsb,” Jelas Dosen DMP tersebut.
Banyak usaha yang sudah dilakukan untuk mempromosikan fakultas baru ini. “Mulai dari lewat Facebook, mengganti timeline dengan gambar FIK, atau juga lewat poster-poster, sampai promosi dalam bentuk ikut serta dalam event-event seperti Kompas Kampus kemarin,” jelas Guguh. Sementara ini untuk angkatan atas di DMP masih bergelar Sarjana Teknik, sedangkan mahasiswa yang baru masuk ini akan mendapat gelar Sarjana Desain. “Ini adalah keputusan yang sudah diambil secara bersama,” tuturnya.
Sudah cukup lama Ubaya, melalui rektor sendiri mengumumkan secara resmi akan kehadiran ‘adik’ baru dalam universitas ini. Brosur-brosur pun sudah diedarkan di SMA-SMA. Penasaran dengan FIK? “Pastinya lulusan FIK nanti bisa bersaing secara mandiri dimasyarakat, menciptakan ide segar, lapangan pekerjaan, khususnya dalam desain produk dan fashion,” tukasnya.
Dalam FIK akan dihadirkan dosen pengajar yang berkompeten di bidangnya, baik desain produk maupun fashion dan lifestyle desain. Sedangkan untuk pak Guguh sendiri,”Saya akan bisa mengajar dua-duanya, lebih kearah dasar desain dan komunikasi visualnya seperti branding, identitas visual, dasar desain, gambar bentuk, eksebisi desain dsb.”
“Untuk acara launching FIK ini yang jelas akan dibikin heboh, tunggu saja surprise dari kami,” ucapnya semangat. Mengenai harapan kedepan, beliau juga sangat berharap agar Ubaya bisa lebih berkembang dengan baik. “Klo perlu bisa dapat membuka jurusan musik maupun vocal juga,“ tutupnya. (vqs/wu)