Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sebagai orang tua yang mempunyai anak gadis, pasti kurang setuju jika anaknya kuliah malam. Hal ini sempat dialami oleh salah satu alumni FBL angkatan 2007, Risma Rahayu Utami A Md. Berawal dari dapat brosur mengenai program studi Foreign Bussiness Language (FBL) di Ubaya. Ditambah lagi dengan kesukaannya dalam bahasa inggris. Ia memutuskan untuk mendaftar sebagai mahasiswa FBL. “Pertamanya aku nggak tahu kalau itu kuliahnya malam hari dan orang tuaku waktu itu juga keberatan,” ungkap Risma.
Bayangkan saja, anak gadis pulang kuliah pada malam hari. Bagi kebanyakan orang, hal itu dianggap sangat beresiko. “Namun, jika kita bisa menjaga diri dengan baik maka resiko tersebut dapat dihindari,” tuturnya. Gadis asal Surabaya ini mengaku bahwa jarak antara rumah dengan kampus sangat jauh. Butuh waktu sekitar 45 menit sekali perjalanan. “Justru dengan begitu, aku bisa membuktikan pada orang tuaku kalau aku bisa lebih mandiri dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Walau demikian, banyak manfaat yang Rahayu dapatkan dari kuliah malam tersebut. Dari pagi hingga sore hari gadis ramah ini dapat mengisi waktunya dengan bekerja, membantu orang tua atau mengikuti kursus. Baginya kuliah malam juga lebih santai sehingga tidak membebani pikiran mahasiswa. “Setelah merasakan manfaat dari kuliah malam orang tua dengan sendirinya tidak lagi keberatan,” papar dara kelahiran 26 Oktober ini.
Satu lagi manfaat yang Rahayu rasakan dengan kuliah malam, ia mendapatkan kawan-kawan yang sudah bekerja. “Tentunya pola pikir dan pengalaman mereka berbeda dengan mahasiswa yang kuliah pagi. Lagian kita bisa mempunyai link untuk pekerjaan dari teman-temanku yang sudah kerja. Pastinya, Kuliah malam itu sangat efektif, tetapi itu semua tetap kembali lagi pada setiap individu bagaimana menilainya,” tutup alumni yang telah bekerja di perusahan ekspor impor ini. (re1,puz)