Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sebagai kampus yang besar, tentu Ubaya memiliki kekayaan dalam karya ilmiah dan buku. Dari buku yang jumlahnya ribuan itu, pada dasarnya buku hanya dibagi menjadi empat golongan saja, yakni buku text atau buku pelajaran, buku pengayaan yang mendukung pembelajaran, buku referensi seperti ensiklopedia atau kamus, serta buku panduan yang berisi petunjuk-petunjuk. Keempat jenis buku ini, masih diklasifikan lagi ke dalam dua kelas besar yakni buku text dan reference. “Untuk buku lokal dan impor, yang membedakan adalah isi dan bahasa yang digunakan,” ucap Elieser Tarigan SSi MEng PhD, kepala perpustakaan Ubaya.
Pria ramah ini menjelaskan bahwa untuk buku text, dari segi kualitas dan kuantitas, buku impor masih lebih baik. Untuk buku reference, penggunaan buku lokal maupun impor tergantung kondisi pemakaiannya. Melihat fakta lebih dominannya penggunaan buku text impor dibandingkan lokal, Elieser beralasan karena masih terlalu sedikit penulis yang menulis buku text dalam bahasa Indonesia.
Buku impor sendiri memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan buku lokal. Kelebihan buku impor adalah ilmu pengetahuan global yang lebih mudah terakomodasi. “Penemuan-penemuan terbaru lebih cepat dibukukan di buku impor,” terang Elieser. Di samping informasi yang lebih up to date, penggunaan buku impor juga dapat membuat masyarakat terbiasa dengan buku standard yang berlevel internasional. Selain kelebihan, buku impor juga memiliki beberapa kekurangan yakni kendala bahasa asing yang digunakan juga dapat menjadi momok bagi masyarakat.
“Apresiasi terhadap tulisan juga sangat rendah, masih maraknya masalahnya pelanggaran hak cipta menjadikan produk tulisan dalam bentuk buku kurang dihargai,” jelasnya.
Di Ubaya sendiri, para dosen cenderung menggunakan buku impor sebagai pegangan mereka. “Masalahnya, masih sedikit buku lokal yang mampu mengakomodasi kebutuhan mahasiswa,” ujar Elieser.
Pria ramah ini memberi tips agar para mahasiswa jangan hanya mengandalkan slide di kelas dan apa yang diberikan dosen saja. “Tambahi dengan membaca sendiri dan mencari banyak referensi agar wawasan bertambah. Selain itu dosen juga perlu meng-up date ilmunya karena ilmu terus berkembang,” pungkasnya. (caz,cg,jie)