Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Tak Ingin Menjadi Menara Gading di Tengah Masyarakat
“Pusdakota hadir di tengah masyarakat, agar Ubaya tidak menjadi menara gading di tengah masyarakat kelas bawah”
Ungkapan tersebut disampaikan Nilla Mardiana, Sekretaris Eksekutif Pusdakota. Maknanya jangan sampai Ubaya berdiri megah di tengah masyarakat, tapi tak melakukan apa-apa untuk masyarakat sekitar. Ubaya mendirikan pusdakota yang merupakan pusat pemberdayaan komunitas perkotaan sebagai implementasi Tri Dharma ketiga, yaitu pengabdian pada masyarakat.
Bila mendengar kata memberdayakan sering terlintas dalam pikiran kita tentang masyarakat desa. Padahal, lingkungan perkotaan pun terdapat proses adaptasi yang perlu diberdayakan juga. Berangkat dari tujuan awal sebagai pusat pemberdayaan komunitas perkotaan dan jembatan antara masyarakat dengan Ubaya, dibangunlah sebuah rumah singgah. “Disini kita memiliki pendapa untuk menampung aktivitas masyarakat, mulai dari diskusi lintas RT-RW hingga diskusi program mahasiswa ataupun masyarakat, semua dapat memanfaatkan pendapa ini,” ungkapnya.
Program-program pemberdayaan diaplikasikan secara nyata, diantaranya Pernik (Pertanyaan Organik), Pelita (Pengelolaan Lengkap dan Terpadu), dan juga ada pendampingan anak dan keluarga dalam program Kasih ( Keluarga Sehat, Inklusif dan Harmonis) .Pusdakota juga menerbitkan majalan PENDOPO yang terbit empat bulan sekali. “Kami tidak pernah membatasi jika ada mahasiswa yang ingin mengadakan acara di pusdakota ini,” ungkap Nilla.
Wanita yang akrab disapa Nilla ini mengaku bahwa dalam penerapan Tri Dharma ketiga tidaklah mudah. Sempat terdapat beberapa halangan sosial bila ingin memasuki sebuah masyarakat, terutama jika ada perbedaan paradigma. Namun bagi wanita berkacamata ini semua dapat diatasi bila terdapat komunikasi yang baik. Sedikit demi sedikit dengan pendekatan tersebut masyarakat akan berubah dan lebih paham maksud adanya pusdakota. Meski sudah memiliki berbagai macam program, Nilla berharap sebuah acara yang sifatnya berkelanjutan. “Karena bila mengadakan hanya sekali acara dan tidak ada kontinuitas, maka tidak akan ada evaluasi,” tutupnya.(mg,moe)
[ Posted 15/05/2011 oleh welly ]