Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Pelaksanaan Tri Dharma Tingkatkan Kualitas Pendidikan Ubaya
Sebagai salah satu perguruan tinggi ternama, Ubaya turut menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam sistem pembelajarannya. Tri dharma itu sendiri merupakan pedoman penyelenggaraan perguruan tinggi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan melalui tugas atau fungsi penting, antara lain pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Pelaksanaan fungsi pendidikan itu sendiri erat kaitannya dengan Pusat Inovasi dan Pengembangan Pembelajaran (PIPP) Ubaya. PIPP yang merupakan penunjang penyelenggaraan pendidikan, berfungsi sebagai unit penunjang akademik di Ubaya. “PIPP membantu semua program-program studi di fakultas dalam hal inovasi dan pengembangan pembelajaran,” ujar Drs T Soemarman Ms Ed, kepala PIPP Ubaya. Menceritakan tentang hal-hal yang telah dilakukan PIPP Ubaya dalam penerapan Tri Dharma di bidang pendidikan, salah satu dosen senior di FBE ini mengungkapkan bahwa PIPP telah melaksanakan sedikitnya tiga hal.
Hal pertama adalah pelatihan dan pengembangan kapasitas dosen dalam bidang pembelajaran. Pelatihan ini berupa pengembangan dosen baru maupun senior dalam kinerja pembelajaran, termasuk menyempurnakan perangkat kurikulum yang terdiri dari peta mata kuliah, Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), silabus, Satuan Acara Pengajaran (SAP), dan lesson plans (modul buku ajar). Dimana pengembangan perangkat kurikulum itu telah distandardisasi dengan meliputi lima bidang yaitu course design (curriculum development/content organization), delivery methods, classroom/activity based management, evaluasi pembelajaran, dan development of supporting materials/media of learning. “Standar audit inilah yang menjadikan Ubaya unggul dalam bidang pembelajaran,” terangnya.
Hal kedua yang telah dilakukan PIPP Ubaya adalah pembelajaran yang didukung dengan pengembangan strategi belajar di tingkat mahasiswa. PIPP mendorong hal tersebut melalui pembinaan dan pengembangan tugas-tugas asisten mahasiswa, dengan memanfaatkan peran asisten mahasiswa untuk memacu mahasiswa menerapkan strategi belajar yang terbaik atau The Best Learned of Learning (Hal-hal terbaik yang dipelajari dalam strategi belajar). “Pendekatan pembelajaran lewat pendekatan teman sebaya ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan Ubaya sebagai bagian dari student centered learning,” urai pengajar mata kuliah manajemen SDM ini. Soemarman yang juga mengajar di pasca sarjana ini mengungkapkan bahwa para asisten mahasiswa turut berbangga karena mereka dijadikan pendamping universitas untuk menerapkan virus belajar yang baik bagi para mahasiswanya.
Hal lain yang telah dilakukan PIPP Ubaya adalah memacu pembelajaran dengan teknologi e-learning sehingga pendidikan selalu up to date. PIPP mendorong semua dosen dan mahasiswa untuk memahami betul manfaat dan pentingnya e-learning.”Saat ini di PIPP tersedia empat ruangan dengan masing-masing 25 komputer online yang sangat terbuka bagi mereka yang ingin memanfaatkan pembelajaran e-learning mandiri pada waktu bebas di luar slot perkuliahan yang teratur. Sebaiknya mahasiswa datang bersama dosen atau asisten mahasiswa agar pembelajaran dapat lebih terarah,” jelasnya.
Dalam penerapan ketiga hal di atas, Soemarman mengakui masih terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaan hal-hal ini. Hambatan-hambatan itu antara lain menyangkut perangkat kurikulum yang belum merata, pelaksanaan pembelajaran e-learning, juga koordinasi antar mata kuliah yang belum terselenggara dengan baik terutama dalam pemberian tugas kepada mahasiswa, sehingga tugas-tugas menumpuk dan menjadi beban. Menurutnya, belum semua mata kuliah memberikan silabus yang standar untuk mahasiswa. Selain itu, para dosen juga masih kurang untuk memanfaatkan e-learning. “Tapi sekarang harusnya bisa lebih siap karena ada asisten mahasiswa yang juga bisa membantu dalam persiapan e-learning. PIPP juga berupaya untuk menambahkan lebih banyak lagi pelatihan e-learning,” tutur Soemarman.
Ke depannya, Soemarman berharap agar hambatan-hambatan dapat diatasi dengan baik serta didukung oleh peningkatan kelengkapan perangkat kurikulum. “Ada kerinduan besar bahwa perangkat kurikulum yang telah diaudit selama ini di semua mata kuliah semakin ditingkatkan. Khususnya bukan hanya format saja namun juga kualitas atau isinya,” tutupnya. (caz,cg)
[ Posted 15/05/2011 oleh welly ]