Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Berkat LPPM, Sekarang Bisa Punya Mobil
Bicara tentang Tri Dharma Pendidikan, tak akan lepas dari LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Sesuai namanya, lembaga inilah yang selalu berperan aktif dalam dua kegiatan Tri Dharma, yakni penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Untuk tahu apa saja peran dan kegiatannya, simak kunjungan WU ke LPPM berikut ini. Check it out!
Lembaga yang bertempat di perpustakaan lantai IV ini sebelumnya adalah dua lembaga yang terpisah. “Lembaga penelitian berdiri sendiri dan lembaga pengabdian berdri sendiri. Tapi sejak pimpinan Rektor Prof Wibisono, kedua lembaga ini disatukan,” buka Prof Dr Jatie K Pudjibudojo SU SPsi selaku ketua LPPM Ubaya.
Dalam menjalankan tugasnya mengabdi untuk masyarakat, LPPM juga bekerja sama dengan institusi pemerintah seperti DIKTI. “Kita juga mencari dana dari pihak ketiga untuk membantu kami, tidak hanya mengandalkan dana dari universitas saja,” tutur Prof Jatie.
LPPM berdiri karena memang memiliki fungsi penting dalam kehidupan universitas. Selain mengutamakan pendidikan, universitas juga memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Nah, di sinilah LPPM bekerja. “Kita melakukan research kepada masyarakat, terjun langsung, menyelidiki apa yang mereka butuhkan, lalu kita mengundang para dosen atau mahasiswa untuk terlibat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut,” kata Utomo dan Fonny Sidik selaku staf LPPM.
LPPM sebenarnya hanya bertugas memberi kail. Kita hanya mengajari dan mendampingi mereka, tidak membantu mereka secara utuh,” lanjut Fonny. Misalnya ketika LPPM membantu pengrajin genteng di Tulungagung. “Mereka bisa memproduksi, tapi kurang bisa memasarkan, dan ketika ada pesanan dalam jumlah besar, mereka tidak mampu memasarkannya,” ujar Fonny.
Untuk mengatasinya, LPPM mengundang para dosen. Bersama, mereka mendirikan paguyuban Usaha Kecil Menengah dan menyelesaikan pesanan jumlah besar tersebut secara kolektif. “Mereka yang sudah kita bantu, ekonominya bahkan mampu melebihi kami. Dulu hanya punya motor, sekarang sudah punya mobil,” ceritanya bangga.
Selain mengabdi pada masyarakat, dosen dan mahasiswa yang ikut serta dalam penelitian, juga bisa update ilmu. “Jadi mereka bisa tau permasalahannya secara langsung di lapangan, tidak hanya dari internet,” terang Utomo.
Antusias masyarakat dalam menerima bantuan LPPM sangat besar. Mereka bahkan sangat mengharapkan adanya bantuan tersebut. Namun sayang, tidak semua bisa dilayani. Keterbatasan waktu dan tenaga menjadi sebuah penghalang. “Kadang susah menemukan jadwal dosen yang memang memiliki kesibukan sendiri, untuk ikut ambil bagian dalam penelitian dan pengabdian ini,” lanjutnya.
“Besar harapan kami agar banyak pihak untuk ikut terlibat. Potensi pengabdian masih sangat banyak. Program, peluang, dan harapan masyarakat terhadap Ubaya sangat besar” harap Utomo. “Apalagi, di sini kita adalah jembatan antara Ubaya dan masyarakat. Mari kerahkan potensi yang ada,” tutup Fonny. (vq)
[ Posted 15/05/2011 oleh welly ]