Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Citra Diri Magister
“Apakah Magister setara dengan Sarjana?”, tanya seorang calon mahasiswa kepada seorang dosen senior. “Pada mulanya setara”, jawab dosen senior tersebut. Calon mahasiswa itu melanjutkan:”bukankah S1 dan S2 itu berbeda?”.
Sepintas S2 (strata-2) lebih tinggi dari S1 (strata-1) karena angka 2 lebih besar dari angka 1. Lagi pula persyaratan untuk menempuh S2 adalah telah lulus S1. Persyaratan masuk program S1 adalah telah lulus sekolah menengah. Walaupun tidak ada larangan mereka yang telah lulus S2 menempuh program S1. Misalnya, lulusan S2 Teknik menempuh studi S1 Hukum.
Mungkin yang perlu diperhatikan adalah apa beda sarjana dibanding bukan sarjana. Kalau dulu sangat jelas bedanya. Sarjana dikaitkan dengan penguasaan ilmu atau pengetahuan tertentu yang diakui. Pekerjaan para sarjana juga dikaitkan dengan penguasaan ilmu tersebut. Menjadi guru/dosen, peneliti, penasehat, ulama, penyembuh, hakim dan semua pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian atau kemampuan intelektual merupakan lingkup kerja kesarjanaan.
Kata magister berasal dari tradisi Paris yang dikaitkan dengan kewenangan mengajar. Artinya, mereka yang sudah diakui sebagai magister itulah yang boleh memberikan pembelajaran. Istilah magister pada mulanya setara dengan Doktor (dari tradisi Bologna – Italia), yaitu terkait dengan kewenangan mengajar. Saat ini Magister dikaitkan dengan gelar untuk lulusan program S2 dan Doktor untuk program S3. Baik program S2 maupun program S3 dikenal dengan sebutan pascasarjana. Bisa dipahami bahwa semua gelar tersebut termasuk dalam lingkup kesarjanaan.
Selain lingkup kerja kesarjanaan dalam arti luas, juga dikenal lingkup kerja profesional. Profesi didasarkan pada fondasi kesarjanaan. Selain itu juga didasarkan pada kesinambungan pelatihan dan pengakuan formal. Contoh profesi yang termasuk paling tua dan mapan adalah profesi dokter yang hanya boleh disandang oleh lulusan fakultas kedokteran manakala lulusan itu bekerja di bidang kedokteran dan diakui oleh komunitas/organisasi para dokter. Bila lulusan itu bekerja sebagai sales obat maka lulusan itu tidak bisa disebut dokter. Contoh profesi lainnya: insinyur (Teknik), apoteker (Farmasi), akuntan (Ekonomi), dan hakim (Hukum).
Dikenal juga lingkup kerja terkait praktek langsung yang dikenal sebagai praktisi dan lingkup kerja pengelolaan suatu organisasi/perusahaan yang disebut manager. Para praktisi dan manajer berhadapan dengan dunia nyata langsung dimana mereka langsung mencari solusi terbaik atau solusi yang memuaskan dari setiap permasalahan yang dihadapi.
Tidak bisa diabaikan adalah para pekerja operasional yang langsung menjalankan roda organisasi/perusahaan sehari-hari. Tanpa mereka semua pekerjaan hanya berhanti sampai tahap konsep atau perencanaan saja. Mereka berada di garis depan pelayanan atau pekerjaan inti seperti teller di Bank, operator mesin produksi, sales, cleaning service dan lain-lain.
Mahasiswa yang saat ini kuliah tentunya sedang membangun fondasi kesarjanaan. Mahasiswa diharapkan tahu bidang kerja yang nantinya akan dijalani. Menjadi wiraswasta atau pedagang memang tidak butuh fondasi kesarjanaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan muncul wiraswasta baru yang berfondasi kesarjanaan. Selain itu mahasiswa bisa menghargai berbagai bidang kerja yang sudah ada sebagai suatu kenyataan hidup.
Magister dalam arti luas adalah mereka yang diakui memiliki kelebihan yang bisa dirasakan pengaruhnya. Gelar kesarjanaan bisa diraih melalui program pendidikan. Tetapi pengakuan yang tulus terhadap kelebihan yang dimiliki oleh seorang magister akan diperoleh melalui karya nyata. Orang lain yang akan melihat dan merasakan karya seorang magister. Mahasiswa memiliki banyak pilihan untuk menjalani kehidupan nyata di masa depan yang sebaiknya disadari sejak sekarang.
[ Posted 05/04/2011 oleh welly ]