Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Berkurangnya Bleming Culture berkat ISO
Standar penjaminan kualitas diperlukan bagi seluruh unit layanan penunjang organisasi. Standar tersebut perlu dilakukan audit untuk mengetahui sejauh mana perkembangan unit tersebut.
“Ada dua jenis audit yang dilaksanakan di Ubaya, ada audit internal dan ekstenal,” Drs Drs A Adji Prayitno S MS Apt, WR II Ubaya. Audit internal dilaksanakan 2 kali dalam setahun pada semua lembaga di Ubaya. Dimana, auditornya berasal dari orang dalam yang ditraining hingga mendapat sertifikat. “Kalau audit eksternal dilaksanakan setahun sekali, dilaksanakan pihak luar, lembaga sertifikasi,” tuturnya.
Mengenai dampak setelah melakukan sertifikasi ISO, Adji meyakini bahwa banyak sisi positif yang didapatkan, terutama pada unit–unit di Ubaya. “Terlihat jelas sekali pada berkurangnya bleming culture,” pungkasnya. Budaya saling menyalahkan memang sering terjadi di setiap unit kerja. Budaya ngerasani, isu dan sebagainya, sudah tampak berkurang setelah ISO berlangsung. Mereka menjadi tahu dan jelas mengenai kewajiban dan tugas masing–masing. ”Aturannya jelas, jadi bila tidak tercapai, itu jelas kesalahan siapa,” jelasnya.
ISO ini diadakan bertujuan agar layanan setiap unit bisa dijamin kulitasnya. Selain itu, sistem yang ada bisa berjalan dengan baik sehingga terjadi efisiensi. ”Memang tujuannya tidak bisa terlaksana sekaligus, untuk itulah diperlukan continuous improvement, peningkatan bertahap dan berkelanjutan,” paparnya.
Maka dari itu, setiap auditor yang menemukan ketidaksesuaian sewaktu audit dapat langsung menindaklanjuti serta melakukan perbaikan. Terlebih dahulu dicari akar permasalahannya, lalu diperbaiki. Dijalankan pula roda Plan-Do-Check-Action (PDCA). Harus direncanakan terlebih dahulu bagaimana pengerjaannya baru dikerjakan, dan dicek. Lalu, actionnya, setiap unit apa sudah melaksanakan sesuai prosedur dan syarat atau belum. “Kalau belum dilakukan perbaikan. Bila sudah, dibuat agar menjadi lebih baik lagi,” paparnya.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum banyak orang yang sadar pentingnya standar. Budaya bekerja sesuai standar belum banyak diadopsi oleh masyarakat. ”Kami terus mensosialisasikan hal–hal apa saja yang harus dipersiapkan, standar ISO dan pengenalan klausul – klausulnya,” jelasnya. Ke depannya, Aji berharap agar ISO tetap bisa berjalan dengan baik, dijalankan pula pada prosedur pembelajaran. ”Target dan indikatornya bisa menjadi lebih jelas dan terlaksana. Supaya terciptalah lingkungan kerja yang nyaman dan efektif, ” tutupnya.(vq)
[ Posted 26/03/2011 oleh welly ]