Cyber Media
Call Warta: 2981039
Meraih IPK(Indeks Prestasi Kumulatif) tinggi sebenarnya bukan hal sulit jika seorang mahasiswa tahu bagaimana mengatur waktu dan memilih metode belajar yang tepat. IPK merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. IPK dihitung pada tiap akhir semester.“Cara mendapat IPK yang tinggi sebenarnya sangat variatif, diantaranya tergantung potensi, minat dan semangat mahasiswa dalam menjalani proses studinya,” terang Dra.Naniek Mariandari M.M., salah satu Academic Advisor (AA) Ubaya
AA atau Pendamping Akademik hadir membangun hubungan profesional dengan mahasiswa untuk memfasilitasi pertumbuhan akademik dan personal mahasiswa. AA memberikan layanan kepada mahasiswa yang membutuhkan pendampingan dengan mengidentifikasi penyebab masalah yang dihadapi mahasiswa, baik yang terkait substansi pembelajaran, potensi mahasiswa, maupun masalah personal lainnya. ”Proses dialog tatap muka berperan membuka wawasan dan cara pandang mahasiswa untuk menyelesaikan masalahnya,” lanjut perempuan ramah ini.
Adakalanya kesulitan belajar yang dialami mahasiswa selain disebabkan oleh masalah akademik, juga karena masalah non akademik, misalnya : sulit menyerap materi pembelajaran karena ada masalah di dalam keluarga, masalah dalam hubungan dengan teman, dan lain-lain hal yang mengakibatkan mahasiswa tidak bisa mencapai kinerja akademiknya secara optimal.
Layanan Academic advising sebenarnya terbuka bagi seluruh mahasiswa, baik yang memiliki IPK rendah maupun IPK tinggi. Kesulitan belajar sebaiknya diatasi agar tidak sampai berakibat mahasiswa berpeluang terkena Evaluasi Studi atau drop out. Mahasiswa juga tak perlu khawatir jika ingin “sharing” masalahnya pada AA yang sudah ditunjuk. sebab AA sudah memiliki beberapa kriteria tertentu terkait kualitas pribadinya, antara lain minat untuk membantu mahasiswa, empati, dapat dipercaya, dapat menjamin kerahasiaan masalah, serta sikap menerima mahasiswa apa adanya. “AA secara pribadi harus siap memberikan layanan yang terbaik saat menerima mahasiswa,” ujarnya.
Ditanya soal pentingnya IPK dalam dunia kerja, Naniek menegaskan bahwa IPK menjadi salah satu aspek yang dipersyaratkan. Tetapi soft skill juga menjadi faktor penting yang harus dimiliki. “Soft skill sangat berpengaruh untuk mewujudkan kinerja optimal saat bekerja,” tutur dosen yang sudah bertugas sebagai AA hampir 10 tahun ini. (az, mei)