Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Kuncinya tetap fokus dan menikmati setiap proses pembelajaran”. Itulah kiat sukses Evelyn Febriany Kohartono dalam meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi FTB.
“Senang dan bangga, apalagi bisa membuat orang tua bangga,” ungkap pemilik IP 4,00 saat semester tiga. Memilki IP tertinggi, terkadang membuat dirinya kurang nyaman. Dosen akan menuntut kerja keras lebih padanya. Misalnya saat skripsi, dosen menuntut kerja lebih ekstra. “Sampai-sampai sempat stres karena tekanan dan beban cukup besar,” tutur mahasiswi angkatan 2007 ini.
Hambatan yang menjadi penghalang terbesar dalam belajar tinggi yaitu rasa malas. “Apalagi bila suasana belajar kurang mendukung,” tutur penggemar novel ini. Berkat dukungan terbesar keluarga halangan tersebut dapat dilewatinya, terutama dari adik dan pacarnya.
Memiliki prestasi akademik, memberikan segudang manfaat. Seperti, beasiswa tiap semester dari awal kuliah hingga sekarang. “Benar-benar meringankan beban orang tua, mereka tidak perlu membayar uang kuliah,” papar kelahiran 3 Februari 1989.
Seabrek kegiatan tak mengendurkan semangat tuk meraih IP tinggi. Salah satunya, anggota KSM FTB saat semester satu, UKM Paduan suara mulai awal masuk sampai sekarang, kepanitiaan MOB fakultas, dan anggota Biotech Camp serta kegiatan luar lainnya. Meski diakuinya banyak menyita waktu, tapi kuliah tetap menjadi prioritas utama. “Selama ini belum pernah terjadi kegiatan luar dan kuliah di waktu sama. Jadi fine-fine saja,” terangnya. (moe)