Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Pulpen dan Kertas Bekal Mencatat
Menggunakan teknologi maju tidaklah selalu membantu. Hal tersebut di rasakan oleh Viky Andika, mahasiswa semester tiga jurusan ekonomi di UNESA. Viky Andika yang akrab di sapa Viky lebih memilih mencatat daripada copy. Mengapa demikian? alasannya untuk membuka copy file di butuhkan flashdisk dan laptop atau komputer. Hal tersebut dirasa berat bagi mahasiswa yang tidak mempunyai laptop atau komputer. Dibandingkan mencatat yang hanya membutuhkan kertas dan pulpen, biayanya jauh lebih murah. Tidak hanya itu, membaca catatan sendiri juga lebih mudah di mengerti daripada membaca copy slide dari dosen, karena dengan mencatat berarti kita menuangkan pikiran kita ke dalam catatan. Sedangkan dengan copy slide dari dosen, belum tentu slide tersebut dapat dimengerti oleh mahasiswa.
Namun, mencatat juga mempunyai kendala. “Jika catatannya terlalu banyak, tangan jadi capek, belum lagi jika penjelasannya terlalu cepat sehingga saya tertinggal,” tutur Viky. Namun Viky bersyukur karena semua dosennya pengertian sehingga ketika dia tertinggal, dia dapat meminta dosen tersebut untuk mengulang kembali. “Pernah juga copy tapi jarang, hanya saat saya merasa malas saja,” ujarnya. Viky berharap agar mencatat dan mengopy dapat seimbang karena punya kelebihan masing-masing. Menurutnya, bagi mahasiswa yang mempunyai laptop atau komputer, mengopy merupakan pilihan yang baik. Selain datanya lengkap, mengopy tidak membuat tangan menjadi capek. Hanya saja masih perlu diimbangi dengan mencatat poin-poin penting yang terkadang tidak ada di slide. Tidak hanya itu, mengopy juga perlu di imbangi dengan mendengarkan penjelasan dari dosen. Jika tidak, maka mahasiswa tidak akan mengerti isi dari slide tersebut. (twp)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]