Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Fokus
- Mencatat karena Kebiasan
Bagi sebagian orang, mencatat menjadi suatu kegiatan membosankan dan sulit dilakukan. Rasa malas pun menjadi alasan utama seseorang kurang suka mencatat. Ternyata, ada juga yang menikmat kegiatan tersebut karena merasakan manfaatnya langsung. Pengalaman tersebut dialami langsung Yosi Veranatha saat menjalani perkuliahannya.
“Sebenarnya sih, lebih karena dari kecil udah biasa,” ungkap mahasiswi Politeknik ini. Yosi mengaku mendapat manfaat lebih jika membuat dan mempelajari catatannya sendiri. Selain mengerti materi yang dijelaskan dosen, dara asal Prodi Akuntansi ini juga bisa tahu bagian terpenting dari catatannya. “Apalagi dosen sering mengeluarkan soal ujian atau kuis dari penjelasannya di kelas,” imbuhnya.
Meski hobi mencatat, penghobi nonton ini tak terpaku untuk belajar dari catatannya saja. “Buku pedoman juga penting, buat info tambahan biar lebih ngerti materinya,” cuapnya. Buku pedoman yang ada juga sangat berguna jika ada bagian catatan yang terlewat dan tidak sempat dicatat di kelas. “Belajarnya jad lebih efektif, mendengar dari dosen sambil mencatat, terus ditambah dengan baca buku,” ungkap Yosi.
Ditanya soal kekurangan dari mencatat, gadis berzodiak gemini ini merasa tidak begitu mengalaminya. “Kesulitannya sih kalau dosennya menerangkan dengan slide,” pungkasnya jujur. Menerangkan materi dengan slide memang agak menyulitkan dalam pencatatan, namun Yosi mengakalinya dengan banyak mendengar. Dengan mendengar, materi yang tak sempat dicatat seluruhnya sudah sedikit tersimpan dalam otak.
Meng-copy materi juga masih dilakukannya jika catatan yang dibuatnya tidak terlalu lengkap. “Nggak ada salahnya meng-copy asal tetap mengerti materinya,” ujarnya. Kebiasaan mencatat tu diharapnya bisa membantu proses belajar menjelang ujian. “Semoga dengan kebiasaan ini belajarku mudah dan bisa mencapai IP yang baik,” harap Yosi. (mei,ano)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]