Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tak cukup hanya dari ITS, kali ini WU juga “studi banding” ke universitas lain. Ketika mampir di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), WU bertemu dengan salah satu aktivis kampusnya. Ivan Christian, aktivis kampus STTS angkatan 2007 ini akan berbagi cerita tentang bagaimana pemilu di kampusnya.
“Pemilu di STTS berlangsung satu tahun sekali, dan diadakan untuk memilih ketua BEM,” buka Ivan. Melalui pemilu, diharapkan mahasiswa turut aktif dalam memilih seorang pemimpin. Tidak menutup kemungkinan, dengan adanya pemilu, mahasiswa juga tertarik untuk aktif dalam berorganisasi.
Untuk mendaftarkan diri menjadi seorang calon ketua BEM, tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang paling penting adalah mahasiswa yang akan menjadi calon ketua BEM harus pernah menjabat pada sebuah organisasi di kampus STTS dan menjadi anggota BEM. IPK juga menjadi syarat seorang calon ketua BEM, dimana minimal adalah 2,5 dari skala 4. “Syarat-syarat lainnya, ya seperti syarat-syarat pada umumnya seperti sehat jasmani, surat tidak pernah berkelakuan buruk, tidak terkena masalah dan lain sebagainya,” ungkap Ivan.
Sistem pada pemilu di STTS mirip dengan pemilu-pemilu organisasi pada umumnya yakni dengan cara pengambilan kertas suara dan mencoblos gambar calon ketua BEM. Setelah pencoblosan selesai, maka panitia akan mengumpulkan semua kertas suara. Setelah itu panitia membacakan kesahan kertas suara di tengah halaman kampus dan menghitung berapa jumlah suara yang didapat masing-masing calon ketua BEM.
“Hal ini dapat meminimalisir terjadinya konflik akibat perhitungan suara karena mahasiswa sendirilah yang menjadi saksi perhitungan suara tersebut,” lanjut Ivan. Ramai tidaknya respon mahasiswa terhadap pemilu itu sendiri bergantung dari image calon ketua BEM. “Jika image-nya baik dikalangan mahasiswa, pasti pemilu kampus tersebut ramai diminati oleh mahasiswa. Seorang leader yang mempunyai kepribadian menarik pastilah mempunyai banyak kenalan. Mereka pasti akan mendukung leader itu,” tutur cowok penggemar basket ini.
Selama Ivan berkuliah, belum pernah ada masalah serius pada pemilu. Kalau pun ada, masalahnya seputar sepinya pendaftar calon ketua BEM. “Kalau tidak salah tahun lalu, tidak ada calon ketua BEM yang mengajukan diri. Akhirnya sebelum masa jabatan baru dimulai, pihak BEM mengadakan rapat dan memilih ketua BEM baru berdasarkan rapat tersebut,” tutupnya. (jlc)