Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ketika menghadapi pemilu, bukan hanya calon presiden dan wakilnya saja yang berjuang, tapi juga tim suksesnya. Seperti apa perjuangan tim sukses dalam menghadapi pemilu? Yuk kita simak penuturan Ir Martono SH MH, ketua tim sukses pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim), Pakde Karwo dan Gus Ipul.
”Awalnya, saya dengan Pakde Karwo itu saling kenal melalui grup diskusi. Ketika itu beliau masih jadi pembantu rektor III Universitas Dr Soetomo,” terang Martono. Grup diskusi tersebut terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang, namun kebanyakan merupakan dosen dan aktivis. Atas permintaan dari grup itulah yang membuat Martono menjadi tim sukses Pakde Karwo.
Lantas, apa sih tugas tim sukses itu? ”Tugas dari tim sukses adalah bagaimana mengantarkan kandidat ke tujuannya. Untuk bisa ke sana, harus dipertimbangkan strategi dan teknik yang dipakai,” jelas dosen FH Ubaya ini. Ia pun sedikit bercerita tentang strategi yang digunakan ketika menjadi tim sukses Pakde Karwo.
”Saat itu, masyarakat dilanda krisis ekonomi. Budaya dari masyarakat Jatim, bila dalam kesulitan, ada dua figur yang akan mereka mintai pertolongan,” ulasnya. Dua figur ini adalah orangtua dan kakak dari orangtua (pakde). Berawal dari itulah tag line pakde digunakan. Pemilihan pakde ini juga berasal dari survey, dengan tambahan baju dakwah, kopyah hitam, serta kumis.
Pria yang sekarang menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar Jatim ini juga memberikan sedikit petuah. ”Menang tanpa membuat lawan merasa kalah,” ujarnya. Memang, dalam mengemban tugasnya, ia selalu memegang teguh sportivitas agar tidak terjadi konflik politik.
Kembali ke pemilu BEMUS, pria ramah kelahiran 19 Januari 1956 ini berpendapat bahwa pemilu ini sangat baik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Sebab, iklim kampus sendiri tidak steril terhadap kehidupan luar. Oleh karena itu, presiden dan wakil presiden BEMUS bisa mencontoh apa yang diterapkan di luar kampus. (art)