Cyber Media
Call Warta: 2981039
Layaknya sebuah negara, Ubaya juga menggelar pemilu untuk memilih presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEMUS), di mana semua mahasiswa Ubaya berhak memilih siapa yang akan menjadi kepala lembaga eksekutif tingkat universitas tersebut. Tentunya mekanisme seseorang hingga terpilih menjadi presiden BEMUS layak untuk disimak. Oleh karena itu, kali ini WU mewawancarai Eddo Tedjo, presiden BEMUS periode 2009-2010.
“Saya dipilih menjadi presiden BEMUS ketika masih menjadi ketua senat di FH melalui sidang istimewa,” kisahnya. Senat adalah ormawa setingkat BEM di FH. “Saat itu memang pada awalnya digelar pemilu untuk pemilihan presiden BEMUS. Namun karena tidak ada yang mencalonkan diri, akhirnya digelar sidang istimewa,” tutur mahasiswa FH angkatan 2006 ini.
Sidang ini dihadiri oleh para gubernur BEM (eksekutif), ketua DPM (legislatif), serta ketua UKM seluruh fakultas. “Kebetulan saya dicalonkan oleh anggota eksekutif. Akhirnya saya terpilih menjadi presiden setelah mendapatkan suara terbanyak dibandingkan dua calon lainnya,” jelas cowok yang mengakhiri jabatannya akhir Agustus 2010.
Saat terpilih menjadi presiden, Eddo memilih sendiri wakilnya, yaitu Nanda, mahasiswa FBE. “Kebetulan memang aku mau mencari teman dari lain fakultas,” jelasnya lagi.
Untuk ke depannya, Eddo berharap agar persyaratan calon presiden BEMUS sedikit berubah. ”Sebenarnya dari pihak panitia sudah bagus, cuma persyaratannya jangan terlalu ketat, sehingga ada yang mencalonkan diri. Misalnya persyaratan untuk surat tugas jangan terlalu banyak,” sarannya. Sekedar informasi, persyaratan untuk mendaftarkan diri menjadi presiden BEMUS memang cukup berat, mulai IPK min 2,5, memiliki surat tugas minimal 10, serta berbagai syarat lainnya.
Cowok yang sekarang sedang menyelesaikan skripsinya ini menyatakan sangat setuju dengan adanya pemilu di Ubaya. ”Melalui pemilu, presiden BEMUS dapat dipilih langsung, sehingga seluruh aspirasi mahasiswa dapat tersalurkan,” tutup mantan presiden BEMUS yang pada masa jabatannya itu berhasil menyelenggarakan ORSEILYMPIC untuk pertama kalinya. (mry)