Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sebagian besar orang tua pastilah bangga menyaksikan anaknya menjadi sarjana. Namun dibalik gelar tersebut, tentulah teriring harapan dan doa untuk si anak. Tak terkecuali bagi Herman A. L. Hanapi, ayah dari Dian Adhitya Hermawan, wisudawan Poltek. “Sesudah wisuda, rencananya anak saya ingin bekerja dulu,” tutur karyawan perpusatakaan Ubaya ini. Tetapi ke depannya, ayah dua orang anak tersebut berharap agar si sulung melanjutkan studi ke jenjang S-1. “Sekarang lebih baik bekerja saja dulu supaya bisa belajar mencari uang sendiri,” sambungnya.
Sesuai dengan jurusan anak yang menuntut ilmu di bidang perpajakan, tentunya Herman sebagai orang tua memberi pengarahan kepada anak untuk memillih pekerjaan yang sesuai dengan konsentrasi pendidikannya. “Kalau saya sih menyarankan agar Adhitya memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, supaya ilmunya dapat diaplikasikan,” jelas pria asli Surabaya itu
Soal melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, Herman dan Adhitya sangat mengharapkan adanya beasiswa. Hal itu disebabkan karena keadaan rumah tangga yang cukup sederhana, serta masih membiayai anak kedua yang masih bersekolah. “Selama ini biaya kuliah anak saya mendapat potongan melalui beasiswa putra-putri karyawan,” tutur karyawan yang sudah mengabdi di Ubaya selama 15 tahun itu.
Tak lupa Herman beserta sang istri juga memberi nasihat-nasihat kepada sang putri pada saat bekerja nanti. ”Kalau bekerja nanti harus waspada, jangan teledor, dan mematuhi semua perintah di perusahaan,” pesannya. Yang terakhir, Herman yang juga mewakili aspirasi semua karyawan Ubaya mengusulkan agar keringanan biaya studi melalui beasiswa putra-putri karyawan jumlahnya diperbesar. “Selain itu saya juga mau berterimakasih kepada para dosen Poltek atas bimbingan kepada mahasiswa, dan juga semua karyawan TU Poltek dan perpustakaan yang sudah turut membantu kelancaran kegiatan perkuliahan,” tutup pria ramah ini. (mry)