Cyber Media
Call Warta: 2981039
Impian tiap orang berbeda satu dengan lainnya. Apalagi seorang maharu (mahasiswa baru), ketika sebelum mereka masuk di bangku kuliah mereka harus memilih jurusan apa yang akan diambil yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Dan setelah menjadi maharu dan menjalani masa kuliah, mereka pun semakin mantap dengan pilihannya. “Tiap profesi memang pasti ada kesusahannya tersendiri namun semua itu tergantung diri kita bagaimana menjalaninya,” ujar Go Catherine Ratnasari.
Mahasiswi Fakultas Hukum (FH) angkatan 2010 ini mengaku awalnya ia tidak langsung tertarik pada FH, namun menjadi seorang desainer baju. Tapi ia mendapat masukan dari kedua orang tuanya untuk menjadi seorang notaris. “Setelah mendengarkan temen baik papa yang bercerita jadi notaris itu enak dan kesuksesannya terlihat dari materi yang telah dihasilkannya selama ini, akhirnya saya memutuskan masuk ke FH dan berbuah dukungan dari orangtua,” ungkapnya bahagia.
“Motivasiku untuk memilih profesi sebagai notaris adalah karena tidak perlu susah mencari kerja, tinggal buat akta dan tanda tangan sudah bisa dapat uang,” kata cewek kelahiran Balikpapan ini. Gadis kelahiran 22 Maret 1993 pun menyatakan bahwa hukum itu dapat dipakai disegala bidang. Sehingga, ilmunya sangat berguna dan pemikiran masyarakat selama ini kalau hukum itu isinya hafalan ternyata tidak hanya itu saja. Namun di FH, mahasiswanya juga akan dididik untuk berpikir secara kritis.
Selain keluarga, dukungan ia juga dapat dari teman-teman sekitar yang sama-sama ingin menjadi notaris. “Setelah meraih S1, aku ingin melanjutkan pendidikan Magister Kenotariatan di UI dan kemudian menjadi notaris di Balikpapan, hal ini karena aku merasa lebih nyaman nantinya bekerja di kota sendiri,” tutup cewek yang hobi nonton dan menyanyi. (art)