Cyber Media
Call Warta: 2981039
Kunci kesuksesan dalam menguasai ilmu eksakta adalah dengan banyak berlatih. Kuliah hanya di kelas saja tentu tidaklah cukup untuk itu. Atas dasar itulah mahasiswa difasilitasi dengan asistensi, di mana mahasiswa akan dibantu oleh Asisten Dosen (Asdos) agar semakin menguasai mata kuliah tertentu. Salah satu mahasiswa yang cukup rajin mengikuti kelas asistensi adalah Catherina, mahasiswa FTB 2009.
Di mata cewek berambut panjang ini, asistensi sangat bermanfaat. “Ikut asistensi, kita bisa bertanya hal yang tidak dimengerti, serta mengerjakan jenis soal yang bervariasi,“ tuturnya. Selain itu, saat mengikuti asistensi, suasananya lebih rileks sehingga ia tidak malu-malu lagi untuk bertanya. Karena FTB adalah fakultas yang kental dengan ilmu science, cewek asli Makassar ini ingin supaya semua mata kuliah berbau hitung-hitungan, seperti matematika, fisika, dan kimia diadakan kelas asistensinya. “Karena waktu kuliah, dosen cuma menjelaskan konsep saja, terkadangss waktunya tidak mencukupi untuk membahas semua tipe soal,” jelasnya lagi.
Soal presensi dan keaktifan dalam asistensi yang tidak termasuk sistem penilaian, Catherina menyetujui hal itu. “Menurutku tidak perlu masuk nilai sebab malah jadi beban. Seharusnya mahasiswa sudah punya kesadaran masing-masing untuk datang,” tutur penghobi nonton ini. Saat ini, gadis yang duduk di semester dua itu hanya menjalani satu kelas asistensi, yaitu pada mata kuliah matematika II.
“Pelaksanaannya sudah cukup baik, waktunya juga tidak menganggu kuliah, ditambah lagi Asdosnya juga tidak pelit nilai sehingga dapat membantu mahasiswa,” ungkap sulung dari empat bersaudara ini. Sebagai pamungkas, cewek kelahiran 1 Maret 1991 ini berharap semoga asistensi tetap tidak masuk penilaian, dan soal-soalnya lebih berbobot, sehingga lebih banyak yang datang.(mry)