Cyber Media
Call Warta: 2981039
”Aku harus bekerja selama 1000 jam dalam waktu 4 tahun”
Menjadi Asisten Dosen (Asdos) tentunya akan menjadi pengalaman menarik bagi seorang mahasiswa. Ceverlyn Seber, salah satu dari sekian ribu mahasiswa yang merasakan bagaimana uniknya menjadi seorang Asdos. “Menjabat sebagai Asdos sudah sejak semester satu. Dikarenakan, saat itu aku angkatan pertama di jurusanku, jadi yang nilainya bagus diminta untuk mengajari mahasiswa yang kurang bisa,” buka mahasiswi Management Univeristas Pelita Harapan Angakatan 2008 tersebut.
Pada awalnya Ceverlyn dan kawan-kawanya diminta dosen untuk menjadi Asdos melalui proses seleksi dimana mereka diberi soal-soal mata kuliah. Kemudia setelah mereka lolos proses seleksi tersebut maka mereka harus mengumpulkan Curriculum Vitae (CV). Setelah semuanya selesai barulah mereka bisa menjadi asisten dosen.
“Karena aku penerima beasiswa, maka di UPH aku harus bekerja selama 1000 jam dalam waktu 4 tahun, dengan menjadi asisten dosen maka jam kerjaku terpotong,” tutur gadis penyuka ice cream ini.
Menurutnya, menjadi asisten dosen sangatlah melelahkan, harus memiliki modal waktu dan tenaga. Apalagi dirinya akan merasa berdosa saat teman-teman yang diajarnya mendapat nilai jelek. Namun ada hal positif yang ia dapat dari menjadi asisten dosen. “Dengan menjadi asdos , aku jadi lebih disayang dosen. Mata Kuliah yang aku asdosi juga mendapat nilai A dan juga aku bisa lebih akrab dengan teman-teman yang aku asdosi,” tutupnya. (jlc)