Cyber Media
Call Warta: 2981039
Perubahan jam kuliah yang baru digalakkan pada semester genap 2009-2010 ini mungkin memantik banyak reaksi dari kalangan dosen maupun mahasiswa. Namun bagaimana pun bentuk perubahan yang dilakukan, pastilah ditujukan demi kebaikan bersama dan untuk peningkatan kualitas belajar mengajar yang lebih baik.
Menilik tanggapan dari kalangan dosen, tidak ada salahnya untuk meminta tanggapan dari Budi Hartanto MSc, salah seorang dosen senior di FT Ubaya, yang tentulah sudah berpengalaman merasakan perubahan jam kuliah dari waktu ke waktu. Menurut pria yang akrab disapa Budi ini, dulunya terdapat perbedaan slot jam-jam kuliah di tiap fakultas di Ubaya. “Fakultas ekonomi memiliki pengaturan jam kuliah sendiri, fakultas farmasi juga, teknik dan yang lainnya juga,” ceritanya. Berawal dari perbedaan jam kuliah di masing-masing fakultas itulah, dibuat peraturan baru untuk menyeragamkan jam-jam kuliah di setiap fakultas.
Adapun tujuan penyeragaman jam kuliah ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan ruang di Ubaya. “Supaya kalau sewaktu-waktu ada yang ingin pinjam ruang kuliah, bisa dengan mudah mencarinya lewat penelusuran jam kuliah yang kosong,” terangnya. Tidak hanya itu, dosen yang mengajar mata kuliah pemrograman ini menuturkan, saat ini sedang dibuat software untuk mengatur sistem optimalisasi ruang dengan berpedoman pada jam kuliah tersebut agar lebih praktis.
Terlepas dari sejarahnya, perubahan selalu membawa dua dampak berbeda bagi yang menjalaninya. Menurut Budi, perubahan jam kuliah yang lebih pagi pastilah membutuhkan proses adaptasi yang tidak mudah, terutama bagi para mahasiswa. “Ada kemungkinan tingkat keterlambatan mahasiswa menjadi lebih tinggi karena jam masuk yang lebih pagi,” tuturnya. Namun bagi kalangan dosen, Budi tidak melihat adanya kesulitan yang berarti. “Yah kalau para dosen kan sudah terbiasa tepat waktu,” ucapnya.
Lebih jauh, bagi Budi sendiri, perubahan jam kuliah tidak memberikan pengaruh berarti, karena pria berkacamata ini tidak mempunyai jadwal mengajar di jam-jam pertama. Namun baginya, dengan perubahan jam kuliah yang baru, waktu belajar-mengajar dapat menjadi lebih tertata dan pengaturan jam istirahat juga menjadi lebih jelas. “Tentu perubahan ini lebih bagus, karena waktu untuk break menjadi pasti,” tambahnya.
Tidak lupa pula Budi mengingatkan, pengaturan jam kuliah untuk setiap sks sebenarnya adalah 50 menit, sehingga setiap mata kuliah dapat selesai lima menit lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Ini mungkin kurang disadari para dosen karena keasyikan mengajar atau materi yang belum selesai. “Semoga nantinya para dosen dapat lebih menyadari jam kuliah yang 50 menit ini, sehingga mahasiswa diharapkan punya waktu untuk mempersiapkan kuliah berikutnya atau sekedar istirahat sejenak,” pesannya. (caz)