Cyber Media
Call Warta: 2981039
Sudah saatnya generasi muda tidak bersikap apatis lagi terhadap hal-hal berkaitan lingkungan. Melainkan turut serta mengambil bagian dalam melestarikannya. Atas dasar itulah, pada 9 Oktober kemarin, MAPAUS (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Surabaya) menggelar acara bertajuk “Green Movement” di Auditorium Perpustakaan Ubaya.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Bapak Candra Tirtomulya selaku pembina MAPAUS. Dilanjutkan dengan pemutaran video bercerita tentang keadaan bumi yang tengah mengalami perubahan akibat global warming. Setelah itu, dimulailah sesi presentasi dari Prof Ir Joni Hermana yang mengangkat tema ”Climate Change Program”. Dalam presentasi ini, diceritakan tentang pemanasan global, serta perubahan iklim yang terjadi di planet kita. ”Penyebab Global Warming sendiri bisa diakibatkan dari penggundulan hutan dan penggunaan petroleum, seperti bensin, dan batu bara,” jelasnya.
Adapun perubahan iklim yang terjadi di bumi dapat mempengaruhi produksi pangan, punahnya ekosistem, kekeringan, dan mencairnya es-es di berbagai belahan dunia. ”Untuk mencegah hal tersebut, usahakan tidak menggunakan plastik dan air kemasan. Efisiensi merupakan bagian yang sangat penting,” tegas Joni.
Setelah break dan tanya jawab sejenak, event perdana itu langsung disambung dengan presentasi ”Mangrove Project di Indonesia” dibawakan Ir Sasmitohadi Msi, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Bali. Presentasi ini membahas proyek hutan bakau yang diadakan di Indonesia. Teori tanpa praktik tidaklah cukup. Karena itu, pada keesokan harinya 10 Oktober 2010 diadakan aksi nyata menanam 1.000 mangrove di Hutan Wisata Mangrove Gunung Anyar, Surabaya. ”Harapannya, masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, seperti melakukan penanaman pohon dan pengolahan sampah,” tutur Wibowo Mappatuara, ketua panitia ”Green Movement”. (re1,mry)