Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menjadi mahasiswi FP Ubaya merupakan suatu keputusan yang tidak akan pernah disesali oleh Angki Triandini SPsi di sepanjang hidupnya. Angki yang berhasil lulus dalam tujuh semester dengan IPK 3,762 ini mengaku telah mendapat banyak nilai plus. “Tidak hanya keterampilan akademis saja yang aku dapatkan, lebih dari itu aku mendapat berbagai manfaat pembentukan personal selama berproses bersama teman dan dosen-dosen di FP,” ungkapnya sembari tersenyum. Dirinya kini bisa lebih mengenal diri sendiri dan kepribadian serta bagaimana cara menjalin relasi di lingkungan.
Meski berhasil meraih predikat cumlaude dengan IPK yang memuaskan, gadis kelahiran Makassar, 18 Februari 1991 ini tidak pernah memandang IPK sebagai something special. Dirinya memaknai keberhasilan bukan berdasarkan berapa IPK seseorang. “Kepribadianlah yang utama,” ujarnya menengaskan.
Menjalani kehidupan selama di bangku perkuliahan, mahasiswi yang mengambil konsentrasi Psikologi Klinis ini pun mengaku bahwa ia harus menghadapi saat-saat yang berat. Banyaknya tugas, deadline yang mepet, tanggung jawab yang harus dikerjakan di bawah tekanan, serta kepanitiaan lepas di FP membuatnya tertantang untuk membagi waktu antara kegiatan akademis dan organisasi.
Judul skripsi yang diangkat oleh gadis manis ini cukup unik, yaitu “Analisis Faktor Pembentuk Motivasi Bermain Game Online It Girl di Facebook”. Memang gadis yang hobi menyanyi dan membaca novel ini memiliki kreativitas yang cukup tinggi dalam mengangkat judul skripsinya. “Rahasia sukses saat kuliah cuma ada dua, yaitu konsentrasi saat di kelas dan keberanian untuk bertanya,” tutur gadis yang juga hobi memasak ini.
Berbicara mengenai rencana ke depan setelah lulus, sementara ini Angki ingin bekerja dan akan segera melanjutkan program studi Magister Profesi Psikologi (S2) di Ubaya. “Nikmatilah setiap proses yang kalian miliki, karena hal tersebut sangat berharga dan akan kalian rindukan suatu saat nanti,” pesannya. (syn)