Cyber Media
Call Warta: 2981039
Masa transisi dari bangku SMA menuju bangku perguruan tinggi memang membutuhkan adaptasi tersendiri. Itulah yang telah dilalui Nando, Hansen, Eka Damayanti, Vionna, Evelin dan Marcella dalam Masa Orientasi Bersama (MOB) 2011. Menyandang predikat maharu Ubaya, mereka memiliki pendapat tersendiri mengenai MOB yang telah dijalani. Seperti yang diakui Nando asal FH yang menganggap MOB amat bermanfaat untuk lebih mengenal Ubaya mulai dari pimpinan hingga teman-teman seangkatan maupun beda angkatan. “Rasanya sudah seperti saudara, MOB memungkinkan saya sharing tentang perkuliahan bersama kakak kelas,” imbuh Hansen, maharu FT.
Meski disibukkan dengan tugas yang dirasa agak berat, Eka dari FF menguraikan bahwa ia yakin bahwa tugas tersebut ada untuk membuat maharu lebih disiplin dalam menjalani kuliah sesungguhnya. “MOB juga membuat kami lebih bertanggung jawab sambil melatih kepedulian terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain,” tukas Vionna mewakili maharu FBE. Bagi Eveline asal FTB, ia menuturkan bahwa MOB melatihnya untuk selalu kompak dan bekerja sama menyelesaikan sesuatu. “Di FP kami diajari tentang kekeluargaan sehingga banyak nilai yang bisa saya ambil seperti care, priority dan responsibility,” terang Marcella.
Mary Martha, salah seorang mahasiswi pendamping (maping) turut mengapresiasi antusiasme maharu yang tetap semangat meski ada yang menjalankan puasa. Memasuki masa aktif perkuliahan, maping dari FTB ini berpesan agar para maharu tetap mempertahankan semangat mereka seperti saat menjalani MOB dan Maharu Cup. “Jadilah mahasiswa yang aktif. Kembangkan softskill kalian di Ubaya, tapi tetap prioritaskan kuliah,” pesannya. MOB memang telah usai, namun sebelas hari yang telah mereka lewati akan selalu meninggalkan banyak pengalaman berharga bagi mereka. Semangat! (caz)