Cyber Media
Call Warta: 2981039
Mempertahankan prestasi sebagai mahasiswa sekaligus bekerja mampu dilakukan oleh lulusan prodi Perpajakan ini. Predikat cumlaude lewat IPK 3,75 adalah penghargaan tersendiri baginya. Pratiwi yang akrab disapa Tiwi ini memang tergolong mahasiswi luar biasa semasa kuliah. Tanggung jawab pekerjaan yang harus dijalankan usai kuliah terbukti tak menggoyahkan semangat belajarnya di Politeknik Ubaya.
Berangkat dari jurusan IPA semasa SMA memberi tantangan tersendiri bagi anak pertama dari dua bersaudara ini. Jurusan perpajakan yang dipilihnya ternyata pengaruh seorang dosen pajak yang memperkenalkan asyiknya mengenal pajak. ”Awalnya dulu aku mau masuk akuntansi, tapi ternyata pilihanku nggak salah kok buat belajar pajak,” kenangnya. Politeknik Ubaya pun menjadi pilihan meski sempat ragu karena biaya kuliah yang dianggapnya cukup tinggi. ”Alhamdullilah, sampai lulus ini Ubaya memberi beasiswa prestasi. Jadi saya tidak perlu membayar UPP karena IP saya,” ungkapnya bersyukur.
Ditanya soal kebiasaan belajar, penghobi travelling ini mengaku jarang belajar di rumah. Sebab, jam sepulang kuliah banyak tersita untuk bekerja. Untuk menyiasatinya, penyuka wedang jahe ini selalu memanfaatkan waktu perkuliahan di dalam kelas. ”Kalau ada yang nggak jelas, aku nggak ragu langsung bertanya. Jadi secara nggak langsung banyak hal yang kuserap di kelas,” ujarnya.
Penulisan Tugas Akhir (TA) mengenai perencanaan pajak dikerjakannya meski sempat tertunda karena tuntutan pekerjaan. ”Tapi ada juga rasa malas, paling susah kalo yang namanya malas udah hinggap,” akunya jujur. Untungnya, dorongan dari orang tua terus menyemangati Tiwi agar bisa menyelesaikan TA-nya tepat waktu. TA yang dibuatnya dengan susah payah pun terbayar dengan nilai A yang didapatnya saat sidang.
Setelah lulus, kelahiran Mei ini berencana membuat kantor konsultan pajak sendiri. ”Tapi masih perlu banyak belajar dan proses lah,” tutur Tiwi yang saat ini bekerja sebagai internal audit di sebuah perusahaan distributor di Perak. Tiwi yakin suatu saat cita-citanya berhasil jika tak lupa membawa bekal restu dari orang tuanya.
Tiwi juga membagikan pesan agar semasa kuliah tidak hanya belajar di kelas, tapi juga belajar berorganisasi. ”Softskill yang didapet sangat menunjang nanti saat terjun di dunia kerja,” tutupnya. (mei)