Cyber Media
Call Warta: 2981039
Senyum mengembang tampak selalu menghisasi parasnya yang cantik siang itu. Tentu saja itu bukanlah tanpa alasan, sebab ia berhasil menjadi wisudawan terbaik dari FH pada acara wisuda April kemarin. Cewek itu adalah Vonnie Sutedjo SH. Berkat skripsinya yang berjudul “Eksploitasi SDA di Sahara Barat oleh Maroko Ditinsjau dari Hak Menentukan Nasib Sendiri Berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB No.1514 tahun 1960”, mahasiswi angkatan 2006 itu berhasil mengantongi gelar SH hanya dalam kurun waktu tujuh semester dengan IPK 3,81.
Ditanya tentang kiat-kiat mendapatkan IP bagus, Vonnie menekankan tentang hakikat belajar sesungguhnya. “Kalau belajar, jangan tujuannya cari nilai, tetapi cari ilmu. Jika kita belajar hanya untuk mencari nilai, pasti hasilnya tidak bagus,” jelasnya. Resep lainnya adalah mendengarkan dosen dengan baik dan belajar sebelum ujian.
Yang patut diacungi jempol, alumni SMA Kristen Petra 1 itu juga telah banyak menorehkan prestasi yang telah mengharumkan nama Ubaya. Terakhir, perempuan asli Surabaya itu menjadi 10 besar East Java Debate Competition dan 9th place oralist (speaker) at Philip C Jessup International Law Moot Court Competition for Indonesia National Round 2010. Selain itu, cewek yang hobi membaca tersebut juga sempat menjadi ketua KSM Moot Court dan panitia MOB.
Ke depannya, gadis yang sekarang telah bekerja di FLI and Partners Law Firm, Jakarta sebagai Personal Assistance itu hendak melanjutkan studinya di negeri kincir angin tahun depan.”Saya ingin belajar International Bussines Law, rencananya juga mau apply beasiswa,” tutur dara kelahiran 19 Maret 1989 itu.
Ditanya soal perasaannya menjadi yang the best, Vonnie mengaku senang dan bersyukur. ”Nggak nyangka bisa menjadi yang terbaik, ini merupakan mujizat,” ujarnya merendah. Sebagai pamungkas, wanita yang kelak bercita-cita menjadi Corporate Lawyer dan membuka Law Firm sendiri itu berharap supaya semua teman-teman sesama alumni dapat sukses. ”Dan semoga hukum di Indonesia menjadi lebih maju,” tutupnya. (mry)