Cyber Media
Call Warta: 2981039
Lunturnya permainan tradisional sebagai ciri khas kebudayaan lokal Indonesia akibat berbagai jenis permainan modern berteknologi memberi suatu inspirasi tersendiri bagi tiga mahasiswa jurusan Teknik Industri Ubaya. Steven Sanjaya, Andre Cahyono, dan Yoana Kartika Handoko berhasil menduduki juara I dalam lomba Industrial Design Seminar and Competition (INDISCO) 2012 yang terselenggara di Semarang pada 23-24 Oktober silam. Lomba bertema ‘From Traditional Toys to Modern Toys’ yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut memang tak salah lagi dalam menetapkan ketiganya sebagai tim jawara. Pasalnya, kreatifitas mereka pantas diakui jempol dalam menggabungkan ketiga permainan tradisional menjadi permainan yang unik dan berinovasi.
DSL Multiplayer, itulah sebutan permainan inovatif ini. Produk ini merupakan gabungan dari permainan dakon, scrabble, dan ludo. Uniknya, permainan gabungan ini dapat digunakan oleh dua, tiga, hingga empat pemain sekaligus. Tak hanya itu saja, biji dakon dalam permainan ini juga tampak tak seperti biasanya. “Kami memberi setiap huruf pada setiap biji dakon, sehingga biji dakon itu juga bisa digunakan untuk bermain scrabble,” ujar salah satu dari mereka. Begitu juga untuk bermain ludo, kita hanya perlu membalik DSL Multiplayer tersebut yang sebelumnya bisa digunakan sebagai papan dakon.
Untuk mencapai prestasi gemilang tersebut, tentunya berbagai usaha dan persiapan tak lepas dari prosedur yang dilakukan. ”Kami sering melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing dan juga latihan untuk presentasi,” ujar Yoana. “Tidak hanya itu saja, setiap hari kami melakukan diskusi dalam satu kelompok untuk menemukan ide-ide yang kreatif.” tambah Steven.
Permainan tradisional di kalangan masyarakat yang mulai ditinggalkan karena munculnya berbagai permainan modern sudah sewajibnya kembali dipulihkan. “Permainan tradisional merupakan ciri khas budaya yang seharusnya tidak ditinggalkan. Anak-anak pun juga seharusnya melestarikan budaya bangsanya, Indonesia.” harap mereka. (jco)