Cyber Media
Call Warta: 2981039
Mengabdi selama lebih dari 24 tahun di Ubaya membuat Widji Lestari menjadi begitu akrab dengan atmosfir dan segala perubahan yang terjadi di Ubaya. Wanita yang tinggal di daerah Bratang ini sempat bekerja di tempat lain sebelum akhirnya bergabung sebagai warga Ubaya. Dorongan untuk bekerja dalam suatu lembaga yang lebih stabil, membawa wanita yang akrab disapa Widji ini pada biro administrasi pelayanan kemahasiswaan. “Kalau bukan di lembaga kan takut kalau suatu saat terjadi kebangkrutan atau sejenisnya,” ungkapnya.
Hal ini jugalah yang membawa ibu dari seorang putri ini mengisi posisi di bidang administrasi pada Biro Pelayanan Kemahasiswaan (Pelkam). Kemudian, berpindah di bagian kasir, sebelum akhirnya menempati posisi di bagian administrasi pada biro keuangan. Meski mengaku tidak banyak berubah antara tempat kerja yang lama dengan Ubaya, saat ditanya soal suka duka, wanita ramah ini tampak bingung harus menjawab apa. “Semuanya pengalaman suka saja, dukanya nggak ada,” jawab Widji.
Wanita yang bekerja dimulai tahun 1986 ini mengungkapkan kesenangan tersendiri berada di lingkungan Ubaya. Rekan kerja yang saling bantu dan mengisi, lingkungan yang nyaman, kesejahteraan pegawai yang diperhatikan dengan baik, sampai pada mahasiswa Ubaya yang ramah. “Tapi itu dulu waktu masih bekerja di Pelkam. Sekarang sudah tidak kenal lagi dengan mahasiswanya,” tuturnya. Maklum saja karena posisinya saat ini tidak banyak berinteraksi dengan mahasiswa.
Penghobi olahraga voli dan pingpong ini menjadi saksi perubahan Ubaya dari waktu ke waktu. Sarana dan prasarana, kondisi gedung, serta bertambahnya aturan yang lebih efektif seiring dengan pergantian rektor mewarnai pekerjaannya selama lebih dari dua dekade ini. “Semoga di masa mendatang Ubaya bisa lebih baik lagi secara fisik maupun kualitas lulusan,” harapnya. (mei)