Warta
UBAYA
20-04-2018
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Poling
- Ungkapan Cinta Lingkungan
Kerusakan lingkungan akibat Global warming membuat cuaca akir-akhir ini menjadi tak menentu. Kerusakan tersebut seharusnya menjadi tanggungjawab seluruh masyarakat, termasuk kalangan mahasisiwa. Secara sadar 83,48% responden WU telah melakukan wujud kepedulian lingkungannya.
“Lingkungan harus dijaga mulai sekarang karena semakin lama, banyak bencana alam terjadi yang bermula dari manusia,” ungkap Widya, FBE. Hal serupa dikatakan Sisca, FT. “Lingkungan yang sehat membuat siapa saja yang tinggal akan betah,” jawabnya.
Beda lagi yang disampaikan Andrew dari FT. “Aku peduli lingkungan karena aku pribadi merasa sangat tergantung dengan lingkungan,” ujarnya. Tak mau kalah Nia, mahasiswi Poltek juga menyampaikan pendapat. “Aku prihatin banyak daerah di Indonesia sering banjir. Itu karena ulah manusia sendiri yang tidak peduli dengan lingkungan,” pungkasnya.
13,52% responden lainnya mengakui kurang peduli lingkungan. “Kan biasanya yang mengurus lingkungan LSM-LSM,” terang Adi asal FBE.
Menunjukkan kepedulian pada lingkungan dapat dimulai melalui hal-hal kecil. “Membuang sampah pada tempatnya. Meski sederhana tapi berguna dan mempunyai pengaruh besar,” kata Eka dari FP mewakili 58,06% responden yang menjawab membuang sampah pada tempatnya. Pendapat lain disampaikan Jessica, mahasiswi FF. “Aku paling tidak suka dengan lingkungan kotor. Jadi aku selalu membuang sampah pada tempatnya,” paparnya. Tanpa pikir pajang Tere dari FH pun menyetujui pendapat kedua temannya. “Lebih nyaman berada di lingkungan bersih. Menciptakan lingkungan bersih dimulai dari diri sendiri,” kata Tere.
Ungkapan kepedulian lainnya, dilakukan 21,09 % responden yaitu dengan menjaga lingkungan. “Dengan bersepeda ke kampus bisa mengurangi polusi,” kata Dimas dari FH. Kalau Melly dari FF menjaga lingkungan dengan mengurangi pemakaian plastik, kertas,dan tisu. “Membuat tulisan mengenai lingkungan,” ungkap Sheilla asal FH.
“Lingkungan adalah sahabat makhluk hidup yang paling setia, sehingga dengan tidak merokok maka tercipta lingkungan yang sehat,” kata Adrian dari FBE mewakili 16,59% responden yang menjawab tidak merokok. Irfan dari FT menejelaskan bahwa dengan tidak merokok telah mengurangi kerusakan lingkungan.
Sebesar 3,08% responden melakukan penghematan listrik. “Untuk mengurangi global warning aku memilih untuk menghemat listrik, seperti mematikan lampu setelah selesai dipakai,” papar Virginia dari FT. “Senang melihat lingkungan bersih dan teratur, jadi aku ikut LSM,” papar Arvina asal FBE mewakili1,86% responden yang menjawab mengikuti LSM lingkungan. (art)
[ Posted 15/05/2011 oleh welly ]